Draperi berasal dari bahasa Prancis yang berarti lilitan kain yang jatuh menjuntai. Draperi merupakan kerut atau lipit-lipit kecil yang berpusat pada satu atau dua titik sehingga membuat kain terlihat menjuntai menyerupai gorden. Detail ini memberikan tampilan feminim sekaligus unik.
Draperi merupakan salah satu model dari busana kerut yang sedang menonjol saat ini. Penggunaan draperi secara luas mulai digunakan oleh kaum perempuan pada era Yunani dan Romawi. Selanjutnya meluas ke India dan bertahan hingga saat ini.
Para desainer Prancis memperindah gaun dengan manik-manik dan draperi di bagian depan dan belakang. Tokoh desainer busana yang terpenting pada masa itu adalah Madeleine Vionnet. Dia mempopulerkan draperi pada tahun 1924.
Sejak masa itu, draperi terus berkembang hingga masa sekarang ini. Penampilan draperi kini tidak semewah dahulu, namun lebih simpel dan hanya ditempatkan pada bagian tertentu saja. Walaupun begitu, citra feminim yang ditonjolkan draperi tidak pernah pudar.
Kekurangan yang ada pada salah satu bagian tubuh bisa ditutupi dengan mengenakan busana berdetail draperi ini. Tetapi, pemakaian draperi yang salah bisa membuat penampilan Anda terkesan lusuh. Anda harus memerhatikan ukuran draperi yang sesuai dengan tubuh supaya hal tersebut tidak terjadi.
Hindari memakai busana dengan draperi yang terlalu longgar atau besar bagi tubuh karena hal ini akan membuat Anda seperti 'tenggelam'. Aksen draperi tepat sekali dipilih oleh Anda yang bertubuh kurus karena tampilannya yang menjuntai. Busana dengan aksen seperti itu dapat memberikan kesan tubuh lebih berisi bagi pemakainya.
Bila Anda ingin terlihat lebih seksi, Anda bisa memakai busana yang berdrapreri pada bagian pinggul. Biasanya busana berdraperi terbuat dari bahan yang cenderung ringan sehingga akan terasa nyaman sekali bila dipakai.