Stiletto mulai dikenal sekitar tahun 1930-an. Pada waktu tersebut, stiletto telah hadir dalam berbagai ukuran, mulai dari 2,5 cm hingga 25 cm. Adalah Andre Perugia, seorang desainer sepatu yang dianggap sebagai bapak Stiletto pertama.
Sepatu stiletto bentuknya seperti tangkai sehingga cocok sekali dikenakan oleh Anda yang berbertubuh mini karena bisa memberikan kesan tinggi semampai. Di samping itu, stiletto juga bisa memberikan tampilan lebih ramping pada kaki. Bagi Anda yang mempunyai kaki cukup besar, sebaiknya menghindari sepatu datar dan beralih menggunakan stiletto.
Sepatu model yang satu ini juga bisa membuat postur tubuh terlihat lebih seksi dan membentuk bokong menjadi terlihat indah. Saat kaki Anda ditopang di atas hak stiletto, maka otot-otot pada kaki secara otomatis akan tertarik.
Ketika Anda berjalan, otot-otot tersebut seolah-olah sedang berolahraga, kaki akan lebih kencang dan bentuk bokong akan naik. Dengan menggunakan sepatu ini, Anda akan terlihat lebih elegan.
Di balik kelebihan-kelebihannya, sepatu stiletto juga menyimpan kekurangan. Terkadang pengguna stiletto merasa tidak nyaman karena harus berdiri dengan posisi berjinjit saat mengenakannya. Cedera juga sering dialami oleh pemakai stiletto ini.
Nah, untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya Anda mengikuti beberapa tips di bawah ini saat mengenakan stiletto.
1. Tidak Memakai Stiletto Terlalu Lama
Usahakan untuk tidak berdiri atau berjalan dengan sepatu berhak lebih dari 2,5 cm lebih dari empat jam secara terus-menerus.
2. Beli Sepatu pada Sore Hari
Untuk mendapatkan ukuran kaki yang pas, beli sepatu pada sore hari karena pada waktu tersebut kaki lebih 'mekar' daripada pagi hari.
3. Lakukan Peregangan pada Kaki
Untuk menjaga kaki tetap lentur, lakukan peregangan pada kaki. Luruskan lutut, lingkarkan handuk di telapak kaki dan tarik jari-jari kaki untuk menjaga kaki tetap lentur.
4. Kompres Kaki dengan Es
Bila Anda diharuskan menggunakan stiletto dalam jangka waktu yang cukup lama, kompres kaki dengan es setelah selesai memakai stiletto.